Minggu, 25 Maret 2018

Pendengaran Pada Hewan

Pendengaran Pada Hewan

, Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di sekitarnya.
Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, binatang itu bisa mengidentifikasi keberadaan objek. Ekolokasi digunakan binatang sebagai alat navigasi untuk berkelana atau berburu.
Salah satu binatang yang diketahui memiliki ekolokasi adalah kelelawar. Kelelawar adalah mamalia yang dapat terbang yang berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.Kelelawar merupakan hewan malam, atau disebut juga hewan nokturnal.
Ciri-ciri Kelelawar
Karena berwarna hitam pekat, terkadang kelelawar sulit dikenali. Berikut ciri-ciri dari kelelawar.
1. Hewan ini merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang.
2. Sayapnya terbuat dari kulit tipis.
3. Kulit tipis ini membentang antara tulang-tulang jari dan tulang lengannya.
4. Pada bagian atas tiap-tiap sayap terdapat cakar. Cakar tersebut ia gunakan untuk melekat pada batuan saat merangkak dalam gua tempat tinggalnya. Berbeda dengan makhluk hidup pada umumnya, hewan ini mencari makanan pada malam hari dan tidur pada siang hari.
Bagaimana Cara Kelelawar Mendapatkan Makanan ?
Seperti yang kita ketahui, kelelawar biasanya memakan beberapa jenis makanan seperti buah-buahan, madu, ikan, mamalia kecil, dan reptil.
Meski makanan yang disukainya tergolong umum, tetapi tahukah kamu bagaimana cara kelelawar mendapatkan semua makanan itu dalam kegelapan malam ? Kelelawar mencari makanan dimalam hari dengan mengandalkan sistem deteksi dalam tubuhnya.
Ketika terbang di malam hari, kelelawar menggunakan kombinasi penglihatan, indra pembau, dan indra pendengaran untuk dapat menemukan makanan, keperluan navigasi, dan menghindari tubrukan di udara. Ketika terbang di tempat yang gelap, kelelawar mengeluarkan sonar. Kemampuan-kemampuan inilah yang tergolong dalam ekolokasi. Kelelawar mengeluarkan suara-suara gelombang pendek dengan frekuensi tinggi yang tidak terdengar oleh manusia.
Mekanismenya adalah berupa gelombang bunyi dilepaskan kedepan kelelawar, lalu gelombang ini menumbuk benda-benda keras yang ada di sekeliling kelelawar, kemudian gelombang ini dipantulkan kembali dan didengar oleh telinga kelelawar sebagai gaung.
Dengan menginterpretasikan gaung-gaung ini, kelelawar dapat mengindra arah, jarak, kecepatan terbang, dan ukuran objek-objek yang ada disekitarnya. Informasi inilah yang menjadi alat untuk mencegah terjadinya tubrukan di udara dengan sesamanya, dan mencari mangsa di tempat gelap.


Adapun beberapa hewan lain yang juga memiliki kemampuan ekolokasi diantaranya adalah paus dan lumba-lumba.
sumber : http://www.astalog.com/1241/mekanisme-kelelawar-dalam-proses-ekolokasi.htm

Bagaimana Lumba-Lumba Mendengar?

Lumba-lumba mendengar melalui indra pendengaran canggih. Lumba-lumba mampu mendengar frekuensi yang lebih luas daripada manusia. Oleh karena itu kita bahkan tidak mampu mendengar beberapa suara yang dibuat oleh lumba-lumba.

Indra Pendengaran Lumba-Lumba
Lumba-lumba menggunakan bukaan telinga kecil di kedua sisi kepala mereka untuk mendengarkan gelombang suara. Lubang kecil ini biasa mereka gunakan untuk mendengar ketika mereka tidak berada di dalam air. Untuk mendengar suara di dalam air, mereka menggunakan tulang rahang bawah mereka, dimana nantinya gelombang suara alam dikirimkan ke telinga dalam.
bukaan telinga lumba-lumba yg digunakaan saat berada di atas air
rahang bawah lumba-lumba digunakan sebagai alat pendengaran di dalam air
proses penerimaan gelombang suara pada lumba-lumba

Perbandingan Pendengaran
Lumba-lumba memiliki indra pendengaran jauh lebih tajam daripada manusia, mereka dapat mendengar dg frekuensi jauh lebih luas. Manusia mendengar suara dari 20 Hz hingga 20 KHz sedangkan lumba-lumba dapat mendengar 20Hz sampai 150 KHz. Ini berarti lumba-lumba dapat mendengar tujuh kali lebih baik daripada manusia.

Suara berfrekuensi tinggi tidak berarti mamppu menghantarkan suara jauh di dalam air. Karena ini memiliki panjang gelombang lebih panjang dan energi lebih besar. Suara berfrekuensi lebih rendah mampu menghantarkan lebih jauh. Karenanya paus yg sering berkomunikasi dg suara berfrekuensi rendah mampu berkomunikasi dg jarak lebih jauh (bahkan ratusan kilometer jauhnya!) dibandingkan lumba-lumba yg biasanya berkomunikasi dg frekuensi tinggi.

Fungsi Lumba-Lumba Mengeluarkan Suara
Lumba-lumba dan paus bisa mengeluarkan volakisasi dg bermacam suara, seperti siulan, dengkuran dan klik. Seperti kita, mereka bersuara untuk berkomunikasi dg teman-temannya. Paus yg mengeluarkan frekuensi rendah bahkan mampu berkomunikasi ratusan kilometer jauhnya. Mereka menggunakan suara bukan hanya untuk berkomunikasi, tapi juga untuk "melihat", bahkan dalam kegelapan sekalipun. Hal ini sama apa yg juga terjadi pada kelelawar.
lumba-lumba mengeluarkan suara untuk 'melihat' makanannya


sumber : http://desnaikhsandra.blogspot.co.id/2011/01/bagaimana-lumba-lumba-mendengar.html

0 komentar:

Posting Komentar