Kamis, 20 Juli 2017



Gerak pada makhluk hidup

 1.Gerak tropisme
         adalah gerakan dari sebagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang dari luar. Jika gerakan tumbuhan tersebut mendekati rangsang disebut tropisme positif, tetapi jika gerakan menjauhi rangsang disebut tropisme negatif.Berdasarkan jenis rangsangnya, tropisme dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
a. Fototropisme   fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi cahaya.Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju ke arah cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Tetapi apabila gerakan tumbuhan itu menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif.Sebagai contoh tumbuhan yang melakukan gerak fototropisme positif adalah pertumbuhan tunas tanaman biji-bijian (pada umumnya menuju ke arah cahaya).

Geral Fototropisme positif merupakan gerak tumbuhan menuju ke arah datangnya cahaya
Gambar: Gerak Fototropisme positif merupakan gerak tumbuhan menuju ke arah datangnya cahaya

b.Kemotropisme
            Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang zat kimia.  Jika geraknya mendekati rangsang disebut kemotropisme positif tetapi jika gerakannya menjauhi rangsang disebut kemotropisme negatif.

c.Geotropisme 
     Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi (gaya tarik) bumi. 
Apabila arah pertumbuhan menuju ke bawah berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju ke bawah atau ke dalam tanah, sedangkan pertumbuhan batang yang selalu mengarah ke atas merupakan contoh gerakan geotropisme negatif.
Gerak Geotropisme Positif: Biji yang ditanam berdiri tumbuhnya akar selalu ke bawah
Gambar: Gerak Geotropisme Positif: Biji yang ditanam berdiri tumbuhnya akar selalu ke bawah

d.Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju ke arah yang basah atau berair. 
Arah pertumbuhan mendekati tempat yang berair disebut gerak hidrotropisme positif, sedangkan apabila arah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerak hidrotropisme negatif. 
Hidrotropisme positif, di mana akar biji-bijian tumbuh mengarah ke tempat yang basah/berair.
Gambar: Hidrotropisme positif, di mana akar biji-bijian tumbuh mengarah ke tempat yang basah/berair.

Salah satu contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar di dalam tanah yang selalu menuju ke tempat yang mengandung air.

e. Tigmotropisme 

Tigmotropisme adalah gerak dari bagian tumbuhan akibat persinggungan. 
Gerak tigmotropisme
Gambar: Contoh Gerak tigmotropisme

Contoh sulur markisa yang membelit dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.

 2.Gerak Nasti 
            Gerak Nasti adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsang yang datang dari luar, tetapi arah gerak tidak ditentukan oleh datangnya rangsang. 

Gerak Nasti dapat dibedakan menjadi enam.

a.Seismonasti

Seismonasti adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan sentuhan. 
Contoh: gerak menutupnya daun putri malu (Mimo pudica) karena disentuh.
Menutupnya daun putri malu karena disentuh
Gambar: Menutupnya daun putri malu karena disentuh

b.Niktinasi

Niktinasi adalah gerak tidur dari tumbuh-tumbuhan karena adanya rangsang gelap.
Contoh: menutupnya daun petai cina, turi, dan si kecut pada saat malam hari.

c.Fotonasti 

Fotonasti adalah gerak bagian tumbuh-tumbuhan sebagai reaksi terhadap rangsang dari luar yang arah dan pola geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang, melainkan ditentukan oleh struktur tumbuhan sendiri.  Contoh: bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) yang mekar pada siang hari dan menguncup pada malam hari.

d. Termonasti 
Termonasti adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh perubahan suhu. 
Contoh: bunga tulip (di Eropa) mekar jika suhu naik dan menutup jika suhu turun.
 
e. Haptonasti 
Haptonasti adalah gerak bagian tumbuhan karena sentuhan. 
Contoh: daun tumbuhan insektifora, jika ada serangga yang menyentuh, daun menutup, sehingga serangga tertutup daun kemudian dicerna dengan enzim.
Tumbuhan Insektifora
Gambar: Tumbuhan Insektifora
 
f. Nasti kompleks
Nasti Kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh banyak rangsang yaitu rangsang cahaya, zat kimia, panas, dan air. Gerakan ini terjadi pada proses membuka dan menutupnya stomata.
Membuka menutupnya stomata merupakan nasti kompleks
Gambar: Membuka menutupnya stomata merupakan nasti kompleks

3.Gerak taksis 
             Gerak taksis adalah gerak yang dipengaruhi rangsang luar dan seluruh bagian tumbuhannya pindah tempat dan dipengaruhi oleh beberapa macam perantara. Gerak Taksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena adanya rangsang dari luar.Taksis dibedakan menjadi dua yaitu
 a. Fototaksis 
 Fototaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena rangsang cahaya. Contoh: gerak Euglen yang selalu mendekati cahaya.
Euglena selalu mendekati rangsang cahaya

b. Kemotaksis 

Kemotaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena rangsang zat kimia. Contoh: gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut.
Gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut
Gambar: Gerak spermatozoid ke arkegonium pada tumbuhan lumut

Gambar di atas menunjukkan gerak spermatozoid ke arkegonium. Tumbuhan lumut yang sudah membuat alat reproduksi jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium).

Anteridium yang sudah masak akan mengeluarkan spermatozoid, dan arkegonium akan membuat saluran dan mengeluarkan zat gula (zat kimia), sehingga spermatozoid tertarik oleh adanya rangsang gula (zat kimia) dan menuju arkegonium untuk proses perkawinan.
 
4.Gerak Hewan di Air

Air memiliki kerapatan lebih besar dibandingkan udara. Oleh karena itu, ikan lebih sulit bergerak di air. Air memiliki gaya angkat lebih besar dibanding di udara. Namun, hewan yang hidup di air memiliki massa jenis lebih kecil dibanding dengan lingkungannya. Oleh karena itu, ikan dapat melayang di dalam air dengan melakukan sedikit energi. Gerak ini juga memiliki kaitan dengan Hukum Pascal
Sebagian besar hewan yang hidup di air memiliki bentuk seperti torpedo. Bentuk torpedo ini memungkinkan tubuhnya bergerak meliuk dari kiri
ke kanan seperti ikan hiu dan gerakan ke atas dan ke bawah seperti mamalia laut ( paus dan lumba lumba ).

Untuk memudahkan bergerak di dalam air, hewan air (ikan) memiliki ciri ciri seperti berikut :

  1. Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline ) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air
  2. Memiliki ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air
  3. Memiliki sirip tmbahan untuk mencagah gerakan yang tidk diinginkan
  4. Mengeluarkan gelembung renang untuk mengatur gerakan naik turun
  5.  Memiliki susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan di dalam air.
5. Gerak Hewan di Darat
 
bergerak dengan berbagai cara yaitu berjalan, berlari, melompat, dan merayap. Hewan darat memiliki otot dan tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut digunakan untuk mengatasi inersia ( kecerendungan tubh untuk diam ) dan menyimpan energi pegas ( elastisitas ) sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas. Kecepatan gerak hewan di darat berbeda beda karena dipengaruhi oleh perbedaan struktur tulang dan otot yang dimiliki hewan.Misalnya kuda dan gajah mempunyai gerak yang berbeda beda karena dipengaruhi oleh perbedaan struktur tulang dan otot yang dimiliki oleh hewan. Misalnya gajah dan kuda mempunyai gerak yang berbeda. Gajah memiliki tubuh yang besar, akibatnyauntuk bergerak gajah harus melawan inersia yang nilainya juga besar. Oleh sebab itu gajah bergerak dengan lambat.

Sementara itu, kuda memiliki kaki yang ramping sehingga kuda memiliki elastisitas yang tinggi. Bentuk kaki yang ramping mengakibatkan kijang berlari lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara. Gaya gesek udara lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah sehingga kuda dapat berlari dengan cepat.

 
6.Gerak Hewan di Udara


Gerak hewan di udara hanya dapat dilakukan oleh hampir segala jenis burung. Beberapa jenis hewan misalnya burung, dapat terbang di udara dengan cara yang unik. Tubuh hewan hewan tersebut memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat yaitu menggunakan sayap. Burung tebang dengan cara mengepakkan sayap. Burung mengepakkan sayapnya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Prinsip cara terbang burung tersebut diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil.

Sayap burung memiliki susunan kerangka ringan, tulang dada kuat dan otot yang kuat. Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehinggan burung akan terangkat ke atas.
  

0 komentar:

Posting Komentar